AKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR RI Marzuki Alie kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial, menyusul polemik Badan Anggaran DPR dengan KPK. Marzuki menyebut sumber masalah ada di KPK.
"Sumber masalah di KPK, memanggil (empat pimpinan Badan Anggaran DPR) saat DPR sedang fokus menyelesaikan RAPBN 2012," ujar Marzuki ditemui di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu (1/10/2011).
Beberapa hari terakhir memang muncul polemik antara KPK dan Badan Anggaran DPR (Banggar DPR RI). Seperti diberitakan, KPK sebelumnya memeriksa empat pimpinan Banggar DPR RI. Hal ini membuat Banggar berencana berhenti membahas RAPBN 2012.
Sehari setelah itu, pimpinan DPR RI berencana memanggil KPK ke DPR. Namun, KPK menolak hadir.
Menurut Marzuki, dia sepakat bahwa korupsi dihabiskan. Walau demikian, jangan sampai dalam rangka pemberantasan korupsi, langkah tersebut merugikan rakyat.
"Kita ingin pemberantasan korupsi menguntungkan rakyat," kata Marzuki.
"Kalau pimpinan Banggar DPR dipanggil satu-satu oleh KPK tidak ada masalah, tidak mengganggu. Akan tetapi kalau pimpinan Banggar dipanggil empat (semuanya), bagaimana Banggar mau bekerja," kata Marzuki.
Dia menegaskan, harus dipahami bahwa tugas Banggar DPR adalah harus mengawal pembahasan RAPBN 2012 yang tinggal 30 hari lagi. Menurutnya, kalau pembahasan tidak selesai dalam jangka waktu yang ditetapkan, maka hal itu akan merugikan rakyat.
"Kita kawal ini supaya tidak ada korupsi, kita amankan. Semua dikawal. Sistemnya kita lihat, mekanisme kita lihat, bagaimana praktiknya kita lihat. Itu bagian dari pencegahan. Itu juga tugas utama KPK, melakukan pencegahan, bukan penindakan," papar Marzuki.
Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat ini mengaku sedih, apalagi korupsi justru semakin marak.
"Berarti ada yang salah dalam teknik atau sistem pemberantasan korupsi kita karena korupsi semakin marak. Ini yang ingin kita bicarakan bersama Presiden, bagaimana korupsi ini, paling tidak makin dikurangi," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar